Selasa, 29 September 2009

Pengelasan

PENGETAHUAN DASAR PENGELASAN


A. Latar Belakang
Penyanmbuangn logam sudah ada sejak 5000 th yang lalu, orang sudah dapat melakukan penyambungan logam dengan cara memanasi dua buah logam tersebut sampai suhu kritis kemudian keduanya ditumpangkan dan setelah itu dipalu yang akhirnya membentuk ikatan yang kuat.
Api pemanasnya untuk penymbungan diperoleh dari pembakaran kayu atau arang kayu. Dapat dibayangkan, berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mencapai suhu yang dapat memasakan logam sampai suhu kritis. tentu cara semacam ini tidaklah efektif untuk digunakan dalam pengerjaan pengelasan yang sangat banyak dan berfariasi.
Seiring dengan kemajuna zaman dan perkembangan teknologi khusunya dbidang penyambungan logam yang skrang ini telah ditemukan dan digunkaan seperti mesin las listrik bertenaga motor dan listrik yang praktis, efektif dan efisien sehingga bisa mempercepat kerja dan meringankan kerja karyawan.

B. Tujuan
Adapun tujuan dilaksanakannya praktek las listrik ini adalah agar mahasiswa:
1. Mengetahui teknik pengelasan
2. Mengetahui sulitnya pekerjaan las
3. Dapat menyambung logam dengan baik dan benar


LANDASAN TEORI


A. Penglasan
Pengelasan dapat diartikan sebagai suatu proses penyambungan logam di mana logam menjadi satu akibat panas dengan atau tanpa pengaruh tekanan. Atau dapat juga didefinisikan sebagai ikatan metalurgi yang ditimbulkan oleh gaya tarik menarik antara atom. Menurut DIN (Deuche Industrie Normen) las adalah ikatan metalurgi pada sambungan logam atau logam paduan yang dilaksanakan dalam keadaan lumer atau cair.

1. Sumber tenaga mesin las dapat diperoleh dari:
a. Motor bensin atau diesel
Penggunaan motor bensin atau motor disel biasanya digunakan utuk pekerjaan yang jauh dari tempat/gardu listrik penghasilan energi panas yang dihasilakan oleh listrik bisa digantikan oleh mesin diesel. Mesin las yang digerakkan dengan motor, cocok dipakai untuk pekerjaan lapangan atau pada bengkel yang tidak mempunyai jaringan listrik.

b. Motor listrik
Motor listrik adalah motor yang digeakan oleh tenaga listrik yang digunakan sebagai tenaga pemanas, elektoda las akan disambungkan pada arus positf dan arus negatif akan disambungkan pada benda kerja sehingga timbul konselitng yang menyebabakan timbulnya panas yang membuat letupan (nyala api) pada busur api (elektroda las) sehingga mencairkan elektroda dan cairan elektorda menyeluti benda kerja sehingga benda kerja menyatu menjadi satu ikatan yang tidak terpisahkan. Ada 2 macam mesin las bertenaga listrik yaitu mesin las arus ac dan arus dc.

1) Pesawat las arus bolak-balik (AC)
Pesawat las arus bolak balik (AC) pesawat las ini seperti transformator las, pembangkit listrik motor diesel atau motor bensin. Kapasitas ampernya 200-500 dan biaya operasionalnya rendah serta harganya murah sehingga banyak dipakai. Voltase keluar anara 36-70 volt.

2) Pesawat Las Arus Searah (DC)
Pesawat las yang pembangkit listriknya digerakkan oleh kotor listrik. Salah satu jenis pesawat las arus searah yaitu pesawat pembangkit listrik yang
digerakkan oleh motor listrik (generator) seperti terlihat gambar 2.
Gambar 2. Generator

3) Pesawat Las AC-DC.
Pesawat las ini merupakan gabungan dari pesawat las AC dan DC. Pesawat ini kemungkinan banyak digunakan karena arus yang keluar dapat AC dan DC. Pesawat las jenis ini misalnya transformator – rectifier maupun pembangkit listrik motor disel.

B. Peralatan Las
Dalam melakukan pengelasan ada beberapa peralatan yang sering digunakan dalam pekerjaan las listrik diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Kabel las
Kabel las merupakan bagian penting dalam pengelasan yaitu berfunsi untuk menyalurkan arus listrik dari mesin las ke benda kerja sehingga dapat terjadi bunga api yang akan mencairkan alektroda las. Ada tiga Kabel las yaitu :
a. Kabel elektroda (menghubungkan pesawat dengan elektroda)
b. Kabel masa (menghubungkan pesawat dengan benda kerja)
c. Kabel tenaga (menghubungkan pesawat dengan sumber tenaga)

2. Pemegang Elektroda
Terdiri dari mulut penjepit dan pegangan yang dibungkus oleh bahan penyekat. Pada waktu selesai mengelas bagian yang tidak berhubungan dengan kabel digantung pada gantungan dari bahan isolator.

3. Palu las
Palu las digunakan untuk melepas terak las pada jalan las dengan jalan memukul atau menggores las. Berhati-hatilah membersihkan terak karena kemungkinan akan memercik ke mata atau kebagian badan lainnya.


4. Sikat Kawat
Sikat kawat digunakan untuk :
- Membersihkan benda kerja yang akan dilas.
- Membersihkan terak las yang sudah tepat dari jalur las oleh pukulan palu
las.

5. Klem masa
Klem masa adalah suatu alat untuk menghubungkan kabel masa ke benda kerja. Bahan klem terbuat dari bahan penghantar listrik yang baik seperti tembaga dan dilengkapi dengan pegas agar arus listrik mengalir dengan baik
dan permukaan benda kerja yang akan dijepit harus dibersihkan terlebih dahulu dari kotoran seperti cat, karat maupun minyak.

6. Penjepit
Penjepit (tang) digunakan untuk memegang atau memindah benda kerja yang masih panas.

7. Elektroda las
Elektroda ini dipakai pada pengelasan lasa busur listrik dan mempunyai perbedaan komposisi selaput maupun kawat inti. Ukuran standar diameter kawat inti dari 1,5 mm sampai 7 mm dengan panjang 350 sampai 450 mm.
Jenis selaput elektroda misalnya selulose, kalsium karbonat (Ca Co3), titanium dioksida (rutil), haloin, oksida mangan, oksida besi, serbuk besi, besi silikon, besi mangan dan sebagainya. Tebal selaput 10-50& dari diameter elektroda.

C. Keselaamatan Kerja Las
Perlengkapan yang diperlukan untuk mendapatkan keselamatan kerja:
1. Helem dan tabir
Digunakan untuk melindungi kulit muka dan mata dari sinar las (sinar ultra violet dan ultra merah) yang dapat merusak kulit maupun mata.Adapun penggunaan kaca las adalah sebagai berikut :
No. 5 dipakai untuk las titik
No. 6 dan 7 untuk pengelasan sampai 30 amper
No. 8 untuk pengelasan dari 30 sampai 75 amper
No. 10 untuk pengelasan dari 75 sampai 200 amper
No. 12 untuk pengelasan dari 200 sampai 400 amper
No. 14 untuk pengelasan di atas 400 amper.

b. Sarung tangan
Dibuat dari kulit atau asbes lunak untuk memudahkan memegang pemegang elektroda juga melindungi tangan dari panas.

c. Baju las / Apron
Dibuat dari kulit atau asbes, lihat gambar 10, dapat melindungi badan dan sebagian kaki dari sinar maupun panas. Untuk pengelasan posisi di atas kepala harus memakai baju las yang lengkap. Pada posisi lainnya dapat dipakai apron.

d. Sepatu las
Berguna untuk melindungi kaki dari semburan bunga api dan benturan benda keras.

e. Kamar las
Dibuat dari bahan tanah api dan berfungsi agar orang yang ada di sekitarnya tidak terganggu oleh cahaya las. Kamar las dilengkapi dengan meja las dan harus bersih dari benda yang mudah terbakar serta dilengkapi ventilasi
udara yang baik untuk mengeluarkan gas yang terjadi.

2. Elektroda
a. Elektroda berselaput (lihat gambar 12)
Elektroda ini dipakai pada pengelasan lasa busur listrik dan mempunyai perbedaan komposisi selaput maupun kawat inti. Ukuran standar diameter kawat inti dari 1,5 mm sampai 7 mm dengan panjang 350 sampai 450 mm.
Jenis selaput elektroda misalnya selulose, kalsium karbonat (Ca Co3), titanium dioksida (rutil), haloin, oksida mangan, oksida besi, serbuk besi, besi silikon, besi mangan dan sebagainya. Tebal selaput 10-50& dari diameter
elektroda.

b. Klasifikasi Elektroda
Klasifikasi elektroda menurut AWS (American Welding Society) dinyatakan dengan tanda EXXXX yang artinya :
E : Menyatakan elektroda
XX : (dua angka) sesudah E menyatakan kekuatan tarik depositlas
dalam ribuan lb/m2 (lihat tabel 1)
X : (angka ketiga) menyatakan posisi pengelasan
- Angka 1 untuk pengelasan segala posisi
- Angka 2 untuk pengelasan posisi datar dan bawah tangan
X : (angka keempat) menyatakan jenis selaput dan jenis arus yang cocok dipakai untuk pengelasan
Secara keseluruhan ada pada tabel 1 dan 2.

Contoh : E6013
Artinya :
- Kuat tarik minimum 60.000 lb/m2
- Dapat dipakai pengelasan segala posisi
- Jenis selaput rutil kalium dan pengelasan dengan arus AC atau DC +
atau DC -.

Tabel 1
Klasifikasi Kekuatan Tarik
  1. Lb/m2 Kg/mm2
  2. E 60xx 60.000,- 42
  3. E 70xx 70.000,- 49
  4. E 80xx 80.000,- 56
  5. E 90xx 90.000,- 63
  6. E 100xx 100.000,- 70
  7. E 110xx 110.000,- 77
  8. E 120xx 120.000,- 8
KESIMPULAN

Dari hasil laporan di atas dapat kami simpulkan bahwa Penyambungan dengan mengunakan mesin las listrik dapt mempercepat proses prduksi Amper yang tinggi dapat meyebabkan bahan berlubang.

1 komentar:

Unknown on 3 Januari 2010 pukul 21.06 mengatakan...

wah, isi blognya bagus-bagus. bahannya dari mana saja?

 

Blogroll

Site Info

Text

HIDUP ADALAH TANTANGAN Copyright © 2009 WoodMag is Designed by Ipietoon for Free Blogger Template